Senin, 08 Februari 2010

Motivasi untuk Kader Dakwah

"Kalau engkau benar-benar jujur pada Allah,
Dia akan benar mewujudkan maksudmu"

Benar-benar tersentuh dengan apa yang dikatakan oleh Rasullullah. Ya, Allah itu Maha Mengetahui setiap apa yang ada didalam hati kita. Sebelum kita berjalan jauh, periksa dahulu kenderaan kita, agar tidak mogok dipertengahan jalan. Jalan yang masih panjang, kerana itu pentingnya untuk bersiap-siap, periksa dahulu, jika semuanya lancar sandarkan doa dan tawakkal lah kepada Allah agar selamat sampai ke destinasinya.

Begitu juga dalam melalui jalan yang ditaburi duri-duri, jalan tarbiyah dan dakwah ini memerlukan persiapan dari awalnya lagi. Asasnya perlu kukuh agar tidak mudah runtuh. Perlu persiapan dari segala segi, terutamanya dari segi rohani. Harus berani mengubah diri. Tarbiyah bukan sekadar hadir ke halaqah, bukan cukup dengan hanya ada pendidikan agama, tapi yang utama adalah 'pendidikan hati'. Kitalah yang lebih mengenali diri, dan hanya kita yang mampu berubah jika dengan paksaan diri sendiri. Perlu banyak koreksi diri agar sentiasa in line dalam saff ini. Perlu mujahadah yang kuat, niatnya harus lurus. Hanya untuk Allah. Bukan kerana manusia.

Mengikuti tarbiyah bukan sekadar ikut-ikutan, bukan sekadar meluaskan jaringan hubungan, atau untuk mengisi masa tapi kerana ia adalah keperluan bukan pilihan. Luruskan niat hanya untuk Allah, jika ujian badai sekalipun insyaAllah dengan diawali dengan niat tadi pasti Allah akan memperteguhkan lagi hati kita untuk bersama di medan ini, bahkan jika ujian lebih mencabar, dan kita menerima dengan sabar maka semakin tinggilah darjat disisi Allah. Hanya Allah yang Mengetahuinya dan membalasnya.

Yang penting harus berani ubah diri. Tidak mahu jadi kader manja! itu susah, ini tak mahu, dan akhirnya sedikit demi sedikit hilang. Demikianlah Allah membersihkan saff-Nya dari orang yang tidak ikhlas. Dan khuatirnya kita yang akan tersingkir. Ikhlas itu sukar ditemui, namun masih mampu diperolehi, mohonlah pada-Nya, nescaya Dia akan memberi."Ya Allah, ikhlaskan hati kami dalam apa jua yang kami lakukan..bersihkanlah hati kami dari sebarang kekotoran yang bisa menggoyahkan iman kami, dan thabatkan kami hingga kami temui syahid itu.."

"Tanpa tarbiyah, harakah hanya akan menghasilkan
peribadi-peribadi yang memahami politik, tapi jiwanya keras tidak memahamikelembutan" ( Muhammad Ahmad Ar-Rasyid).
"Ya Allah teguhkan kami untuk terus berada dalam saff-Mu, bersama dengan pejuang-pejuang agama-Mu hingga tiba saat kita ketemu"..ameen

Jumat, 05 Februari 2010

menakar sebuah keteguhan hati

Setiap hati yang teguh akan memberikan kekuatan bagi siapa yang menjalani
Tatkala rintangan datang ia tidak terpuruk kedalamnya
Ia tetap menyalakan api semangat yang membara dalam dadanya
Berteriak kencang untuk tetap dalam kekonsistenan

Maka begitulah sejatinya semangat yang membara
Ia tidak hanya termaktub dalam euphoria dan hingar bingar dorongan motivator yang setelah itu melempem tanpa sebuah aksi berarti
Ia memiliki sebuah ungkit kemampuan yang tinggi untuk mengalahkan musuh terbesarnya
Yaitu rasa takut akan sebuah ketidakberhasilan melingkupi hati atau rasa marah dalam hardikan pada Sang Khalik
Dari sinilah penilaian seberapa besar keteguhan hati menjadi dominasi yang tak terelakan dalam hidup

Bila jalan panjang melebar dan bukan membentang
Apa yang harus kita lakukan sobat?
Tetap teguh akan ada jalan lain yang membentang ke depan?
Membuat bentang jalan sendiri?
Atau terus berkutat pada jalan yang melebar, tanpa jelas mengarah kemana?

Semua adalah pilihan sobat
Dan pilihan dimulai ketika kita meneguhkan hati
Seberapa besar keteguhan hati itu?
Hanya kita yang tahu

Salam Inspirasi

Selasa, 02 Februari 2010

NASYID, Syair Motivator Mujahid

DIRIWAYATKAN, saat dalam perjalanan jauh menuju medan Perang Khaibar, Rasulullah Saw dan para sahabat melakukan perjalanan pada malam hari. Rasa letih dan kantuk menyerang pasukan Islam itu. Mereka perlu penyemangat, penghilang letih dan kantuk.

Maka, salah seorang sahabat berkata kepada Amir bin Al-Akwa, seorang penyair yang turut serta dalam peperangan itu: “Wahai Amir, apakah engkau tidak mau memperdengarkan suaramu?” Amir pun beraksi. Ia lantunkan syair berikut ini:

“Kalau bukan karena Engkau Ya Allah
kami tidak akan mendapatkan hidayah
tidak pula sholat dan bershadaqoh
ampunilah dosa kami sebagai tebusan
selagi kami tegar dalam ketakwaan
teguhkanlah pendirian kami dalam peperangan
berikanlah kepada kami ketentraman hati
kami tidak ingin hidup jika musuh mengalahkan kami”

Lantunan syair itu terdengar pula oleh Rasulullah Saw. “Siapakah yang melantunkan syair itu?” tanya beliau. “Amir bin Al-Akwa,” jawab para sahabat. Rasul bersabda, “Allah merahmatinya”. Para sahabat berkata: “Memang sudah selayaknya dia mendapatkan surga, wahai Nabi Allah, andaian kami tidak isa memberinya kesenangan”.

Syair seperti yang disenandungkan Amir Al-Akwa menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah jihad Nabi Saw dan para sahabat. Syair menjadi hiburan para pejuang yang tengah berjiha di jalan Allah, sekaligus penyemangat atau motivator.

Sejarah mencatat, dalam banyak peperangan antara umat Islam dan pasukan kafir, syair-syair pembangkit semangat juang (jihad) berkembang di kalangan sahabat. Ia menjadi “senandung para mujahid” di medan pertempuran.

Saat umat Islam menggali parit menjelang Perang Khandaq (Perang Ahzab), Rasulullah Saw mengangkat seorang sahabat ahli syair, Hasan bin Tsabit, yang bertugas khusus mengobarkan semangat kaum Muslimin di medan pertempuran dengan syair-syairnya yang energik.

“Ya Allah, jika bukan karena Engkau tidaklah kami terbimbing.
Dan tidak pula bersedekah dan menegakkan shalat.
Maka turunkanlah ketenangan kepada kami.
Dan kokohkan kaki kami ketika menghadapi musuh”

”Jika Rabbku berkata padaku.
Mengapa kau tidak merasa malu bermaksiat kepada-Ku.
Kau sembunyikan dosa dari makhluk-Ku.
Tapi dengan kemaksiatan kau menemui Aku”

Contoh lain, dalam peristiwa Perang Mu'tah peperangan terbesar masa Rosulullah Saw, komandan pasukan Islam, Ja'far bin Abi Thalib, sambil terus menyerang musuh, ia melantunkan syair:

”Hai orang-orang, apakah tidak baik surga itu
Dan surga itu sudah dekat
Betapa indahnya ia
Dan betapa sejuknya air surga
Telah dekat masa siksa bagi raja Romawi
Dan saya mempunyai kewajiban untuk membunuhnya”

Setelah Jafar menemui syahidnya, Abdullah bin Rawahah tampil sebagai komandan pengganti. Sambil bertempur, ia pun menyemangati diri dan pasukannya dengan membaca syair:

"Wahai hati, kamu harus turun
Meskipun dengan senang hati, ataupun dengan berat hati
Kamu telah hidup dengan ketenangan beberapa lama.
Berpikirlah, pada hakikatnya, kamu berasal dari setetes air mani
Lihatlah orang-orang kafir telah menyerang orang-orang Islam
Apakah kamu tidak menyukai surga jika kamu tidak mati sekarang suatu saat nanti, akhirnya kamu akan mati juga".

Demikianlah, syair (nasyid) di kalangan sahabat dijadikan sebagai pendorong dan pengobar semangat juang mereka, sekaligus penghibur hati, agar tetap ceria dan tegar di tengah ancaman musuh. Kemunculan syair-syair di kalangan sahabat tersebut, dilestarikan kaum Muslim hingga kini, dengan niat awal yang sama: hiburan sekaligus motivator berjuang di jalan Allah Swt. Berkembanglah apa yang kini dikenal dengan nama nasyid.
Secara harfiyah, nasyid artinya “senandung”, “nyanyian”, atau “lagu”. Akar kata nasyid adalah nasyd, artinya hymne (nyanyian pujian, puja-puji). Dengan demikian, asal makna nasyid adalah senandung pujian atau sanjungan, dalam hal ini sanjungan kepada Allah, Rosulullah Saw dan para sahabatnya, serta keluhuran syariat Islam.

Ada pula pendapat, asal kata nasyid adalah nasyada, artinya menyuarakan dengan suara keras dan lantang --kebiasaan orang-orang Arab dalam bersyair tanpa diiringi musik. Pelakunya (penyanyinya) disebut munsyid.
Jadi, makna asal nasyid adalah bernyanyi, melantunkan lagu, atau membaca syair. Nama atau istilah ini kemudian digunakan sebagai sebutan bagi lagu atau nyanyian yang bernuansa Islami, sarat nasihat atau ajaran Islam, puja-puji bagi Allah SWT, sholawat atas Nabi Muhammad Saw, dan doa.
Syair atau “nyanyian” Thala'al Badru 'Alaina yang dilantunkan kaum Anshor saat menyambut kedatangan Rosulullah Saw di Madinah (hijrah dari Makkah) tercatat sebagai lagu tertua dalam sejarah Islam. Saat itu lagu tersebut dilantunkan dengan iringan rebana yang ditabuh bersama-sama oleh kaum Anshor. Bisa dikatakan, Thala'al Badru 'Alaina merupakan tonggak sejarah kemunculan dan berkembangnya nasyid hingga saat ini.

Thola'al Badru 'alaina
Min Tsaniyatil Wada'
Wajaba syukru 'alaina
Ma da'a lillahi da'

(Purnama telah terbit di atas kami
dari arah Tsaniyatul Wada'
Kita wajib mengucap syukur
Dengan doa kepada Allah semata)

NASYID dalam pengertian senandung, nyanyian, atau syair sudah berkembang saat Islam hadir didakwahkan Rasulullah Saw di Jazirah Arab.
Rasulullah Saw saat itu “mendiamkan” (taqrir) atau tidak melarang syair-syair yang berkembang di kalangan sahabat, selama isi syair itu tidak lagi memuja-muja syahwat, birahi, asmara, dan bermuatan kemusyrikan sebagaimana para penyair Kafir Quraisy.
Demikianlah, nasyid menjadi bagian dari perjalanan dakwah Islamiyah. Ia menjadi alternatif musik dan hiburan Islam, sekaligus alternatif sarana dakwah. Saat ini sangat banyak tim nasyid sehingga menyemarakan dakwah Islam lewat alunan suara. Sebut saja nama-nama populer seperti Raihan, Hadad Alwi-Sulis, Mupla, Snada, Izzatul Islam, Saujana, In Team, The Fikr, Star5, Opick, dan masih banyak lagi.

Namun, seiring arus globalisasi dan industrialisasi, dewasa ini banyak penyanyi yang mengklaim sebagai penasyid (munsyid), padahal lirik nasyid mereka jauh berbeda dengan syair yang biasa dilantunkan para sahabat Nabi Saw.
Esensi nasyid kini sudah bergeser, bukan lagi semata-mata dijadikan sarana dakwah, tapi menjadi full entertainment. Padahal, esensi dasar nasyid adalah 'hiburan pejuang' atau 'motivator mujahid' dalam berjuang demi syi'ar Islam.

Kita melihat kian pudarnya ruh jihad dalam nasyid-nasyid saat ini. Ada pula yang mengatakan, nasyid sekarang banyak yang 'cemen', 'cengeng', karena banyak berisi ungkapan-ungkapan cinta-asmara, puja-puji kepada wanita idaman, dengan alunan mendayu-dayu dan melenakan. Padahal, sejatinya nasyid adalah senandung motivator jihad dan amal saleh lainnya, serta puja-puji kepada Allah dan Rasul-Nya. Wallahu a'lam. (Disadur dari buku “Kembalikan Nasyid pada Khittahnya”, karya ASM. Romli, penerbit Nuansa Bandung).*

Jumat, 29 Januari 2010

Motivasi untuk Pria Pejuang Cinta

Tulisan ini aku peruntukan bagi pria yang menyukai seorang wanita tapi tidak berani mengutarakannya. Bagi pria yang merasa minder dengan wanita pujaannya. Terutama bagi pria yang takut ditolak cintanya. Tulisan ini aku peruntukkan bagi pria yang sudah memiliki keyakinan yang kuat bahwa wanita dicintainya adalah jodohnya tetapi dia tidak memiliki keberanian untuk menyatakannya.
Tulisan ini adalah hasil pengalaman pribadi, wawancara, uji coba, dan pengamatan penulis selama bertahun-tahun.
Dalam masalah mencari jodoh, kita jangan menyerahkan sepenuhnya pada Allah tanpa mau berusaha. Ingat bahwa pertolongan Allah hanya akan datang ketika kita sudah berusaha dengan maksimal. Urutannya kan jelas:Doa, Ikhtiar (berusaha), sabar, lalu tawakal. Itu yang aku yakini. Begitu juga dalam masalah jodoh. Kita berdoa, kita berusaha mencari jodoh kita, kita berusaha mengomunikasikan perasaan kita, kita sabar dalam proses yang sedang dilakukan, lalu kita tawakal pada Allah terhadap hasilnya.

Inti tulisan saya ini adalah: pertama, bagaimana memotivasi seorang pria yang belum ada keberanian menyatakan cinta, jadi berani menyatakan cinta. Kedua adalah dia harus memiliki kesiapan mental ketika dia ditolak. Bahwa ditolak bukan berarti peluang dia mendapatkan wanita pujaannya itu sudah tertutup. Banyak sekali teman saya, saudara saya membuktikan bahwa ketika seorang pria ditolak, tetapi dia tidak mundur, tetapi terus menjalin hubungan dengan wanita pujaannya, lalu dia menembak lagi, ditolak lagi, tetapi dengan ditolaknya itu tidak membuat dia berhenti menunjukkan rasa sayangnya dan cintanya, hampir semua teman-teman dan saudara-saudara saya tadi mendapatkan wanita pujaannya. Dari semua kejadian tersebut saya menyimpulkan bahwa ketika seorang pria serius menunjukan secara istiqamah rasa cintanya, maka dia punya peluang sangat besar mendapatkan hati wanita pujaan hatinya.

Ketika seorang pria merasa cocok dengan seorang wanita, Pria tersebut merasa wanita tertentu cocok untuk dijadikan istrinya, lalu si pria sholat istiharoh. Setelah melakukan sholat itu bertambah yakin dia dengan wanita tersebut. Maka yang harus dia lakukan selanjutnya adalah mengkomunikasikan rasa cintanya itu pada wanita tersebut.

Ketika misalnya seorang pria ditolak, ada pria yang langsung menyerah dan mencari wanita lain. Tetapi banyak pula pria yang terus berusaha. Dia terus malakukan pendekatan, terus memberikan perhatian, dan kebanyakan dari mereka, setahu saya berhasil mendapatkan wanita pujaannya. Salah satu contohnya: Saya lupa lagi namanya, anggaplah namanya mas budi. dia ngontrak kamar di rumah saya di Garut. Dia suka sama teman kakak saya. Dia lalu melakukan pendekatan kepada teman kakak saya dan akhirnya dia nyatakn perasaan. Sialnya, dia ditolak. Tetapi dia tidak patah semangat. Dalam hatinya dia yakin bahwa teman kakak saya itu adalah jodohnya. Lalu hampir tiap pekan dia kerumah teman kaka saya, anggaplah namanya putri.



Si putri ini selalu bersembunyi kalau budi datang. Dia suruh anggota keluarganya mengatakan dia keluar. Padahal dia sembunyi. Tetapi si budi ini tidak patah semangat. Dia terus mendatangi rumah si putri. Sampai berbulan-bulan.

khirnya si budi pasrah. Dia pindah kerja ke bandung. Tahu Tidak apa yang terjadi dengan si putri? Dia yang tadinya sebel, benci, ilfill sama si budi, tiba-tiba muncul rasa rindu. Muncul rasa kangen. Yang tadinya sering diperhatikan si budi berbulan-bulan, tiba-tiba hilang. Di lain tempat, si budi di bandung merasa kehilangan pujaan hatinya. Dia tidak betah kerja di bandung. Akhirnya dia kembali ke garut setelah sekitar 1 bulan di bandung.

Ketika dia coba menemui rumah si putri, si putri berubah sikapnya. dia menemui si budi. Satu bulan dari ketemuan itu, mereka memutuskan menikah.

Cerita diatas baru satu kasus yang aku temui, ada banyak sekali kasus lain yang serupa yang aku temui.

Jadilah laki2 yg brprinsip dan berkarakter. Jangan takut ditolak, Ditolaknya seorang pria oleh wanita pujaannya, ada dua kemungkinan menurut saya: pertama, mungkin dia bukan jodoh terbaiknya maka Allah ingin mempertemukn dengan yang lebih baik di mata-Nya. Kedua, mungkin dia jodohnya, tetapi Allah ingin menguji dia, atau si wanitanya ingin menguji si prianya, seberapa besar cintanya. kan ada tuh lagu yang berbunyi “…buktikanlah kau cinta padaku, buat aku tergila-gila padamu… kuingin tahu kesungguhanmu sebelum bilang I Love You..”

Kebanyakan cewe berpola pikir:

“cewe akan lebih memilih cowo yang sudah terbukti mencintainya dari pada cowo yang dia cintai tapi cowo (yang dia cintai itu) kurang memberikan bukti dan keseriusan cintanya pada cewe tersebut.”

Sekuat-kuatnya seorang cewe menolak kamu, kalau kamu terus menerus menunjukan keseriusanmu dan pantang menyerah, dia akan menerimamu. Dia akan memulai mencintaimu juga.

Kalau kau suka sama cewe, kalau kau merasa yakin dia adalah jodohmu,

KAMU HARUS BERANI MENEMBAK DIA, UTARAKAN ISI HATIMU. PERCAYA DIRI SAJA.

“DITOLAK ITU ADALAH KESUKSESAN YANG TERTUNDA.” Jangan patah hati. Terus buktikan ketulusan cinta dan sayangmu padanya dan tunjukan bahwa kau perhatian padanya. Terus buktikan padanya bahwa kamu serius mencintai dan menyayanginya. Lalu tembak lagi dia, tembak lagi dia, tembak lagi dia, sampai kau diterima.

Strategi menghadapi penolakan:

Kalau kau ditolak cewe:

1. minta dia untuk jadi temanmu atau sahabatmu, ini supaya kau tetap punya akses sms atau telpon dia. Biar memudahkan kamu pendekatan. Kau berikan dia perhatian, tunjukan kalau kau sayang dan cinta dia. Berikan dia kejutan-kejutan yang membahagiakan dia tapi yang sederhana saja.
2. Kamu lakukan pendekatan ulang berkedok persahabatan/ pertemanan itu selama sekitar sebulan, lalu kau utarakan lagi perasaanmu, kau tembak lagi dia.
3. dilolak lagi? Ya ampun….. kembali ke poin ke-1, terus kau pendekatan lagi, lalu sekitar sebulan. Lalu kau tembak lagi dia. Ditolak ulang? Tetap semangat, kemnali ke poin 1, lalu kau tembak lagi dia. Lakukan sampai kau diterima.
4. bagaimana kalau dia menjauhimu? Kamu harus terus berusaha mendekati dia. Cari cara mendekati dia. Terus berpikir cari cara mnedekati dia. Kirim sms, telpon, kirim surat, dll. Terus berjuang. Terus buktikan kalau kamu serius ma dia. Kalau kau sayang ma dia. Kalau kau perhatian ma dia.

Tapi ingat: JANGAN KETERLALUAN, PILIHLAH HAL-HAL YANG SEDERHANA SAJA KETIKA PENDEKATAN. PILIH HAL-HAL YANG SIMPEL AJA. YANG PENTING KAMU MELAKUKAN ITU DENGAN TULUS. HANYA INGIN MEMBUATNYA BAHAGIA DAN SENANG. BERIKAN HAL-HAL YANG BISA MEMBUATNYA SENANG DAN MEMBAHAGIAKANNYA.

WANITA ADALAH MAKHLUK YANG SERING banyak MENGGUNAKAN PERASAAN KETIKA MEMUTUSKAN SESUATU. Hal ini membuat mereka tidak tegaan. Kalau ada pria yang tulus mencintainya. Terus-terusan menembak dia tapi selalu dia tolak. Lama-kelamaan wanita tidak tegaan dan akhirnya memulai untuk menerima pria tersebut dan memulai mencoba mencintainya.

Kalau kamu cinta ma dia, jangan pendekatan sama dia saja. Coba kamu dekati sahabat-sahabatnya dan saudaranya. Karena dari sahabat-sahabatnya itulah kamu akan tahu apa-apa yang dia sukai, apa-apa saja yang bisa membuat dia bahagia. Apa-apa saja yang bisa membuatnya senang. Apa-apa saja yang dia ingin punya tetapi belum dia punya. Apa-apa saja yang dia benci, tipe cowo seperti apa yang dia suka, apa-apa saja hal yang harus jangan kamu lakukan. Kamu akan tahu juga hobi dia itu apa. Kebiasaan-kebiasaan dia, dan banyak hal lainnya.

Saya menyarankan Anda untuk mengetahui hal-hal seperti apa yang disuka, dibenci, dan lain-lain itu, bukan berarti dia harus kehilangan jatidiri Anda dengan melakukan segala yang disenangi si cewe dan tidak melakukan yang tidak disenangi si cewe. Informasi-informasi itu sangat dibutuhkan guna sebagai petunjuk bagi Anda dalam melakukan pendekatan. Saya akan beri contoh kasus nyata: ada seorang teman cewe, dia tidak suka sama cowo yang terlalu cemburuan, dan harus tahu segala sesuatu tentang keadaan dia sehari-hari. dia suka sama cowo yang berwawasan luas, dan suka melakukan backpacker. Ada beberapa cowo yang melakukan pendekatan sama dia, semuanya dia tolak. Lalu ada seorang cowo yang suka sama dia. Cowo itu tidak langsung nembak ini cewe, tapi coba mencari tahu tentang si cewe. Dia berteman dengan sahabat-sahabat si cewe. Dia kenali seperti apa lingkungan si cewe. Dari informasi2 itu, dia melakukan pendekatan yang tepat yang pas dihati si cewe dan hasilnya dia diterima.

INGAT: KALAU MASIH PENDEKATAN, JANGAN KELUARKAN GOMBALAN-GOMBALANMU. GOMBALAN ITU HANYA BOLEH KAMU BERIKAN PADANYA KALAU KAMU DAN DIA SUDAH JADIAN. KALAU KAMU GOMBAL PADA SAAT PENDEKATAN, KEBANYAKAN WANITA JUSTRU AKAN MENJAUHIMU. LEBIH BAIK UTARAKAN BERBICARALAH SETULUS-TULUSNYA, SEJUJUR-JUJURNYA.

INGAT: KEBANYAKAN WANITA MEMILIKI KEMAMPUAN MENDITEKSI KEBOHONGAN HANYA DENGAN MELIHAT GAYA TUBUH DAN MATA KETIKA KAMU BERBICARA. Kalau kamu mau bohong, lebih baik di telpon atau sms. Tapi jangan sering-sering. Sebisa mungkin dalam masa pendekatan, jangan berbohong. Tulus saja, jujur saja. Kalau kamu tulus dan jujur, itu akan memberikan nilai positif dirimu dihatinya.

Ketika kamu menembaknya, utarakan juga kalau kamu ingin mengenal dia lebih dalam sebelum kamu mengkhitbah/ melamarnya. Utarakan keseriusanmu untuk melanjutkan hubungan ini ke jenjang pernikahan. Hal ini penting, karena KEBANYAKAN WANITA LEBIH MEMILIH PRIA YANG PUNYA KOMITMEN SERIUS MELANJUTKAN ke jenjang PERNIKAHAN daripada yang pria yang hanya ingin pacaran saja, tidak memiliki komitmen menuju pernikahan.

Menembak wanita berkali-kali akan ditafsirkan oleh wanita sebagai bentuk keseriusan si Pria padanya. Bisa juga di tafsirkan sebagai bukti bahwa pria tersebut mencintainya.

Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan, memiliki kebaikan dan keburukan. So, percaya diri saja. Sehebat-hebatnya cewe dimatamu, Aku yakin kau punya kelebihan dan kebaikan di banyak hal daripada dia. Ingat kamu adalah Pria.

PRIA ITU HARUS BERANI: Berani memulai, berani mengambil resiko, berani berpikir, berani bertanggungjawab, berani bermimpi, berani bertindak, berani mengutarakan isi hati, berani melamarnya, berani mengajaknya menikah. Apakah kamu Pria? Atau Pria jadi-jadian?

INGAT: KAMU ITU PRIA…. PRIA ITU HARUS BERANI MENYATAKAN CINTA, BERANI DITOLAK, DAN BERANI MENYATAKAN CINTA LAGI SAMPAI DITERIMA.

Pejuang Kehidupan

Jika ada seorang anak di dalam rumah yang terbakar, apa yang hendak
kita lakukan? Apakah kita sanggup menerjang panasnya api? ataukah
kita ragu?

Bila kita yang sering merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu,
untuk menyelamatkan orang lain dari bencana yang akan tergerak
menyelamatkan seorang anak dan mengabaikan keraguan. Itulah sebabnya
pejuang-pejuang kehidupan hanya akan lahir pada orang-orang mengerti
tugas hidupnya.

Tugas hidup yang dilandasi keimanan biasanya melahirkan keajaiban
yang tidak terduga dan tidak disangka orang. Seseorang yang teguh
keyakinannya akan mampu mewujudkan impian-impiannya yang bagi orang
lain hal itu mustahil.

Konsistensi terhadap panggilan tugas biasanya teruji ketika harus
berkorban, atau menghadapi keadaan yang sangat sulit, atau ketika
harus berpisah dengan kesenangan hidup.
Sumber, http://agussyafii.blogspot.com

Paradigma Dakwah Gerakan

Pada permulaan abad 20 muncul fenomena dakwah yang bersifat gerakan,
dikenal dengan istilah dakwah harakah, yaitu Ikhwanul Muslimin di
Mesir, Jama`at Islami di Pakistan dan Nur Khuluq atau Harakah Nuriyah
di Turki, yakni di negeri dimana simpul-simpul kejayaan Islam
diporakporandakan oleh kolonialisme Barat. Pada masanya, dakwah
gerakan benar-benar merupakan paradigma baru. Jika dakwah konvensional
pada umumnya bersifat tabligh dan parsial, maka sebagaimana dikatakan
al Qahthani, dakwah gerakan lebih berorientasikan pada pengembangan
masyarakat Islam dengan sistematika mulai dari perbaikan individu
(ishlah al fard), perbaikan keluarga (ishlah al usrah), perbaikan
masyarakat (ishlah al mujtama`) dan perbaikan pemerintahan dan negara
(ishlah ad daulah).

Karakteristik Dakwah Gerakan
Menurut Mustafa Masyhur, dakwah harakah mendasarkan diri pada tiga
kekuatan sekaligus, yaitu (1) kekuatan akidah dan iman, (2) kekuatan
persatuan dan ikatan kaum muslimin (quwwat al wahdah wa at tarabbuth)
dan (3) kekuatan jihad (quwwat al jihad).
Menurut Fathi Yakan, ada empat ciri yang sangat menonjol dari dakwah
harakah, yaitu (1) murni dan otentik (dzatiyyah), yakni otentik
sebagai panggilan Tuhan, (2) mendorong kemajuan (taqaddumiyah), yakni
kemajuan yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, (3)
universal (syamilah) mencakup semua aspek kehidupan, memadukan tiga
sistem hidup (manhaj al hayat) yang terdiri dari tiga D; Din (agama),
Dunya (dunia) dan Daulah (pemerintahan negara) (4) menekankan
prinsip-prinsip agama yang luhur dan menjauhkan diri dari perbedaan
mazhab.

Menurut Sayyid Qutub, seorang aktivis dan arsitek dakwah gerakan di
Mesir, ada tiga ciri dakwah gerakan, yaitu (1) lebih menekankan pada
aksi ketimbang teori, wacana dan retorika, sebagaimana dakwah Nabi
yang tidak membangun wacana (la yuqim falsafatan) tetapi membangun
ummat (lakin yubni ummah). (2) dakwah gerakan membolehkan penggunaan
kekuatan fisik dalam bentuk jihad fisabilillah jika keadaan memaksa.
Jihad diperlukan untuk mengawal dakwah dan membela diri dari gangguan
fisik yang menghalangi dakwah. (3) dakwah gerakan sangat meniscayakan
organisasi dan jaringan (net¬working), dalam skala nasional, regional
maupun international. Menurut Sayyid Qutub, dakwah bukan saja tugas
individual, tetapi tugas dan kewajiban kolektip seluruh muslim.
Organisasi dakwah gerakan harus¬lah bersifat terbuka yang dibangun di
atas platform akidah tauhid dan ukuwwah Islam tanpa mengenal perbedaan
suku, ras dan warna kulit.

Da`i dakwah gerakan
Suatu pergerakan pasti memerlukan dukungan kader. Kader dakwah gerakan
adalah da'i, tetapi da`i dalam paradigma gerakan, yaitu pejuang dakwah
(mujahid ad da`wah). Di sini, da'i adalah seorang pejuang dan aktifis
pergerakan Islam, yang sudah membekali diri dengan ilmu, wawasan dan
ghirrah diniyyah sehingga tabah menghadapi ejekan, siksaan fisik
bahkan siap menjadi syahid. Semboyan mujahid dakwah adalah Allahu
maqshaduna (Allah tujuan kita), al Qur'an imamuna (al Qur'an imam
kita), was sunnah sabiluna (sunnah Nabi jalan kita) dan wa al mautu fi
sabililah amanuna (mati syahid harapan kita).

Kapan Dakwah Gerakan diperlukan ?
Pemberlakuan dakwah gerakan tidak sepanjang zaman, tetapi hanya jika
keadaan memaksa, yaitu : (1) ketika dakwah dihambat oleh kekuatan
fisik, sehingga sama sekali tidak ada peluang untuk menyebarkan Islam
(berdakwah) secara damai. (2) Ketika ada kesiapan pada kaum muslimin,
kesiapan mental, moral dan kekuatan. (3) Penggunaan kekuatan fisik
dalam dakwah gerakan bersifat darurat. Jika keadaan kembali menjadi
kondusip untuk berdakwah secara damai, maka penggunaan kekuatan fisik
harus dihentikan.

Problem ummat Islam diberbagai belahan bumi berbeda-beda, dan untuk
mengambil keputusan merespon keadaan sulit diperlukan pemikiran
men¬dalam serta ijtihad yang ikhthiyath (hati-hati). Bagi muslimin
Chehnya yang selama puluhan tahun dicengkeram Komunis Sovyet, maka
dakwah gerakan sudah merupakan keniscayaan. Meski demikian mujahid
dakwah di Chehnya harus siap dituduh sebagai teroris oleh Rusia (dan
Amerika), karena jarak antara pejuang dan teroris memang sangat tipis.
Semua pejuang kemerdekaan di negeri kita juga dicap sebagai teroris
dan ektremis oleh Penjajah Belanda. Di mata orang Palestina, pejuang
Hamas adalah mujahid dan Israel adalah teroris, tetapi dimata Presiden
Bush, Aril Sharon, Perdana Menteri Israel dipandang sebagai tokoh
perdamaian, dan Presiden Arafat (alm) dianggap sebagai teroris. Begitu
jugalah problem saudara muslim kita di Philipina Selatan, Kasymir,
Afganistan, dan tempat lainnya. Wallohu a`lam.
sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Surat Cinta Untukmu : Pejuang Dakwah Kampus

oleh ryanalfiannoor

Dari keringat kita..

Oleh kesulitan itu..

Dan untuk impian kita..

Aku tahu dan aku merasakan itu semua, kawan..

Inilah surat cintaku kepada kalian semua..

Para hamba-hamba pilihan Allah,

Saya memang belum hafal satu per satu nama dan raut wajah kalian. Memang kita belum punya cukup waktu untuk bertukar pikiran, bersenda-gurau, sambil bertukar cerita untuk saling mengenal lebih dekat. Tapi saya mencintai kalian. Ya! Saya mencintai kalian semua lebih dari diri saya sendiri karena Allah. Hati-hati kita insya Allah sudah dipersatukan oleh sebuah ikrar mulia, “terbentuknya kampus ITB yang lebih baik dan bermartabat serta mendapatkan kebaikan dari Allah pencipta alam semesta.”

Para pejuang dakwah yang tercinta,

Dihitung sejak langkah pertama kita memasuki gerbang rumah besar bernama Keluarga Mahasiswa Islam waktu itu, hampir satu, dua, bahkan tiga tahun kita menjadi keluarga. Dia tidak pernah menawarkan diri menjadi keluarga yang memanjakan. Bukan saja karena ia tak mampu. Tapi terlebih lagi karena ia yakin bukan itu yang terbaik untuk kita. Yang mampu dan ingin ia berikan adalah keluarga yang keras menempa dengan dasar cinta. Dia mengajarkan kepada kita, bahwa kita bukanlah kayu lapuk yang akan hancur oleh tempaan. Kita adalah besi baja berkualitas prima, sehingga tempaan akan menjadikan kalian pedang tajam penebas kezaliman dan tiang pancang penegak bangunan kebenaran. Bahkan kita juga adalah berlian. Tekanan dan gesekan akan membuat kita kian kuat dan bercahaya!

Kawan-kawan yang saya cintai karena Allah,

Jarangnya saya muncul dihadapan kalian, bukanlah tanda saya tidak menghargai kerja keras, cucuran keringat, kurangnya jam tidur, dan segala jerih payah yang telah kalian tumpahkan. Wallahi! Demi Allah! Saya iri dengan itu. Kita adalah umat terbaik, khairu ummah! Kita harus merebut takdir kita menjadi yang terbaik, terdepan, dan terhebat. Bukan karena rindu pujian, apalagi sekedar tepukan. Sama sekali tidak! Melainkan karena itulah bentuk pertanggungjawaban kita kepada Allah yang telah memberi kita kesempatan terbaik yaitu kehidupan, kecerdasan terdepan yaitu spiritualitas, dan ideologi terhebat yakni Islam! Allah telah memberi banyak hak istimewa, priviledges, kepada kita. Karena itu kita wajib mengembalikannya dengan memberi lebih banyak kepada kemanusiaan dan peradaban.

Jangan pernah rendahkan diri dengan meragukan kemampuan kita, kawan. Sejak berjumpa dengan kalian dalam berbagai kesempatan, saya yakin bahwa kalianlah yang terbaik, crème de la crème, sehingga kita mampu jika kita mau. Sekali lagi saya ulangi, dan akan terus saya ulangi sampai kalian semua yakin, sampai ini terngiang-ngiang tanpa henti di telinga Anda, menjadi gema suara hati yang tak mau mati: kita mampu jika kita mau! Untuk itu kita memang harus rela menanggung kepenatan, mengurangi jam tidur, menekan kebosanan, bertarung dengan kejenuhan, menaklukkan keraguan, bergumul dengan kerumitan, berbenturan dengan UTS dan UAS, dan melompat jauh keluar dari zona nyaman yang menina-bobokan kita. Memang kita harus berhadapan dengan banyak jadwal yang berbenturan, dengan sekian amanah yang tumpang-tindih, tanggung jawab yang susul-menyusul, kerja-kerja besar yang tak kunjung habis, berbagai kepentingan yang sungguh tak mudah dipertemukan, bahkan konflik yang terkadang panjang dan menyakitkan. Jauh-jauh hari Allah telah mengungkapkan dalam Al Qur-an:

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [QS. Al Baqarah, 2: 216]

Wahai pejuang…

Yang kita butuhkan adalah kesempatan untuk belajar bahwa hidup adalah kumpulan pilihan, hidup adalah mengambil keputusan, dan hidup adalah menjalani konsekuensi dari setiap keputusan yang kita ambil.

Walaupun mungkin saya jarang mendengarkan jeritan masalah kalian, namun kalian semua mendominasi doa-doa saya, menari-nari dalam pikiran saya, bergelayut dalam ruang dan waktu yang saya lintasi, memacu saya untuk terus bekerja lebih keras lagi, mencari cara yang lebih cerdas lagi, dan senantiasa memeriksa niat agar lebih ikhlas lagi. Dan dalam surat ini saya bersumpah, wallahi, demi Allah, jika masih ajal saya belum tiba, saya akan melakukan segalanya, akan mengantarkan syiar islam terbaik untuk kampus ini. Doakan agar kita selalu dapat bersatu dalam ikatan ukhuwah islam ini.

“inspired from my life teacher : AM”

Ditulis dalam Uncategorized |

Selasa, 26 Januari 2010

Motivasi Karyawan dalam Perusahaan

Sebuah organisasi diisi oleh individu yang berbeda-beda karakternya, ada yang pekerja keras, pemalas dan biasa-biasa saja. Maju mundur usaha suatu organisasi bukan hanya ditentukan faktor pemimpinnya tetapi juga para staf pekerjanya. Banyak cara dilakukan agar para pekerja tetap giat dalam bekerja. Namun terkadang dibutuhkan suatu usaha ekstra agar pekerja dapat bekerja dengan giat.
Ada berbagai tipe bentuk perusahaan namun akan tetap ada hal yang sama didalamnya yaitu, organisasi. Salah satu hal yang terkait dalam memanajemen organisasi adalah motivasi. Motivasi merupakan kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat dan kerelaan kerja pegawai.
Kerelaan pegawai untuk bekerja adalah hal yang penting karena dengan hal ini akan menimbulkan semangat dan tanggung jawab dari para pekerja. Bahkan ada suatu perusahaan multinasional yang berbasis teknologi memberi para pekerjanya saham perusahaan. Walau tidak besar namun, hal itu akan berdampak sangat besar. Dengan saham yang mereka miliki para pekerja akan bekerja lebih giat karena merasa memiliki perusahaan itu.
Motivasi mencakup segi-segi perangsang baik bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Contoh dari segi rohaniah adalah kenaikan pangkat, pendidikan, pengembangan karir, pemberian cuti dan lain-lain. Banyak perusahaan memberi motivasi kepada karyawannya dengan pangkat. Dengan sistem ini diharapkan para pekerja akan lebih giat bekerja sehingga pangkat mereka naik dan fasilitas yang mereka dapat juga semakin tinggi.
Cuti juga adalah suatu motivasi karena para karyawan akan merasa lebih dihargai pikirannya. Banyak perusahaan memberi cuti kepada karyawannya agar dapat6 bersantai sehingga saat kembali bekerja akan sangat fokus. Biasanya para pekerja dibidang kreatif yang mendapat cuti seperti ini.
Motivasi dalam bentuk jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan, pemberian tunjangan, penyediaan fasilitas yang lengkap, dan sebagainya. Sistem upah yang baik akan memberi kenyamanan kepada karyawan apalagi bila diikiut bonus-bonus atau tunjangan. Perusahaan biasa memberi tunjangan kepada karyawannya yang berprestasi.
Fasilitas kantor juga adalah motivasi. Memang kadang kala banyak fasilitas kantor yang disalah gunakan karyawan. Namun, dengan pengawasan yang lebih baik fasilitas kantor akan menjadi motivasi bekerja seperti bila berpangkat manager akan mendapat fasilitas mobil. Para karyawan akan berusahaan bekerja lebih giat lagi.
Teori motivasi presatasi adalah suatu teori yang banyak dipergunakan. Suatu perusahaan banyak memberi kemudahan kepada para karyawannya yang berprestasi. Bonus atau tunjangan akan menanti semua karyawan yang dapat memberi keberhasilan bagi perusahaan. Motivasi seperti ini diyakini menumbuhkan semangat juang lebih bagi karyawan yang ingin merubah nasibnya.
Jadi, motivasi adalah suatu hal yang vital dalam organisasi, dengan motivasi tinggi perusahaan yang terancam bangkrut pun dapat bangkit. Motivasi bukan hanya harus datang dari perusahaan tapi dari pekerja itu sendiri.

Up grade Kapasitas Diri Anda

Kita sudah sering mendengar keluhan bahwa semakin hari pekerjaan kita menjadi semakin banyak saja. Padahal, pilihan hidup kita untuk menjadi pekerja mestinya diikuti oleh kesadaran bahwa tidak ada satupun perusahaan dimuka bumi ini yang mencanangkan pertumbuhan negatif dari setiap portofolionya. Dan itu selalu berarti tantangan tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya. Selain itu, kita sendiripun selalu menuntut lebih banyak kepada perusahaan. Buktinya, setiap tahun kita menghendaki kenaikan gaji. Jadi, wajar jika kita melakukan lebih banyak pekerjaan untuk perusahaan, dan perusahaan memberi kita lebih banyak kesejahteraan. Tetapi, apakah kita memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menyesuaikan diri dengan bertambahnya tuntutan perusahaan?

Anda tentu mengenal karet gelang. Kalau kita membeli nasi bungkus, biasanya bungkusan itu diikat oleh karet gelang. Dijaman saya masih kecil dulu; karet gelang bukan sekedar alat untuk mengikat sesuatu, melainkan alat permainan yang mengesankan. Karet gelang bisa digunakan untuk permainan apa saja. Mulai dari lompat tali, gitar-gitaran, pistol-pistolan, ketapel, dan adu tiup serta permainan lain yang jenisnya begitu banyak. Saya tidak menemukan bahan lain yang bisa digunakan untuk beragam permainan seperti karet gelang.

Namun, dari sekian banyak kegunaan karet gelang, ada satu karakter menarik yang dimilikinya. Yaitu; kemampuannya untuk memanjang mengikuti tarikan atau regangan. Tiba-tiba saja saya menyadari bahwa karet gelang itu menyimpan sebuah pelajaran penting bagi kita. Yaitu, tentang kapasitas diri kita. Perhatikanlah, sebuah karet gelang terlihat begitu gemulai. Namun, dibalik kegemulaiannya itu dia menyembunyikan kapasitas diri yang sangat hebat. Ketika karet gelang dihadapkan kepada benda yang jauh lebih besar dari lingkarannya, maka dia mengerahkan ‘potensi simpanannya’ untuk mengimbangi besarnya tuntutan itu. Dengan begitu, dia selalu bisa menyesuaikan diri terhadap ukuran benda yang harus diikatnya. Dia bisa beradaptasi terhadap regangan yang diterimanya. Dengan kata lain, sebuah karet gelang mempunyai kapasitas diri yang lebih besar dari sekedar keadaan yang terlihat dari luar.

Didalam pekerjaan kita pun demikian. Orang-orang yang memiliki kapasitas diri yang besar selalu mampu untuk menerima tantangan yang lebih besar. Ajaibnya, semakin besar tantang yang diterimanya; semakin besar juga kapasitas dirinya. Sehingga semakin hari, orang ini menjadi semakin hebat saja. Dan, karena dia menjadi semakin hebat; maka perusahaan memberi dia semakin banyak. Maka terjadilah keadaan yang saya sebut sebagai ’satisfaction circle’. Tantangan yang besar menjadikan kapasitas diri semakin besar. Kapasitas diri yang besar menghasilkan kinerja yang tinggi. Kinerja yang tinggi mendorong kompensasi dan imbalan yang tinggi. Imbalan yang tinggi melahirkan semangat kerja yang tinggi. Semangat kerja yang tinggi mendorong orang untuk terus meningkatkan diri. Meningkatkan diri memperbesar kapasitas diri. Begitu seterusnya, sehingga timbulah kepuasan disisi karyawan dan perusahaan.

Sedangkan orang-orang yang memiliki kapasitas diri yang kecil; tidak akan mampu untuk mengakomodasi tuntutan perusahaan yang semakin hari semakin meningkat. Dengan demikian, orang ini dengan cepat akan sampai kepada keadaan yang biasa kita sebut sebagai ‘mentok’. Para praktisi pengembangan sumberdaya manusia percaya bahwa orang-orang yang ’sudah mentok’ tidak bisa dikembangkan lagi. Sehingga, bagi mereka hanya ada 2 alternatif; yaitu, dipertahankan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rutin. Atau, segera dirumahkan karena tidak dapat mengikuti perkembangan perusahaan.

Oleh karena itu, kita tidak memiliki pilihan lain selain memastikan bahwa kapasitas diri kita cukup besar untuk mengakomodasi tuntutan perusahaan. Untuk itu, ada beberapa langkah penting yang perlu kita lakukan.

Pertama, memahami bahwa pengembangan diri adalah tanggungjawab pribadi. Kitalah yang harus mendorong proses pengembangan diri itu. Bukan menunggu orang lain atau perusahaan yang melakukannya untuk kita. Mengapa? Karena orang lain belum tentu mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengembangkan diri kita. Dan perusahaan memiliki banyak keterbatasan untuk menginvestasikan dana bagi perkembangan semua karyawannya.

Kedua, menantang diri sendiri. Banyak orang yang senang jika diberi pekerjaan yang gampang. Padahal itu berbahaya. Sebab, bukannya bertambah kapasitas diri mereka; melainkan semakin berkurang. Sebaliknya, kita mesti memastikan bahwa diri kita selalu dikondisikan menangani pekerjaan-pekerjaan sulit. Agar semakin hari keterampilan kita semakin meningkat. Dan kualitas diri kita semakin tinggi. Sehingga, kapasitas diri kita semakin besar dari hari ke hari.

Ketiga, lakukan semuanya itu secara konsisten. Kita tidak bisa berhenti untuk berkembang. Sebab, berhenti adalah awal dari sebuah
kemunduran. Mobil yang terus maju tanpa henti tidak akan bisa mundur. Sebab, sebelum mundur dia harus terlebih dahulu berhenti. Begitu juga dengan kita. Jika kita bisa memastikan untuk terus bertumbuh tanpa henti, maka kita akan terhindar dari kemunduran. Dengan begitu, kita akan selalu mampu untuk meningkatkan kapasitas diri kita.

Dan, seperti karet gelang; kita jadi mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perusahaan. Sehingga, para pemimpin diperusahaan menyimpulkan bahwa kita adalah orang-orang yang bisa diandalkan. Dan layak mendapatkan kesempatan.

Catatan Kaki:
Jangan sekali-kali berhenti untuk bertumbuh. Sebab, sekali berhenti sangat sulit untuk memulai kembali.

Sabtu, 23 Januari 2010

Tips Meningkatkan Motivasi Diri Pemenang

Untuk meningkatkan motivasi diri menjadi pemenang, tidak ada salahnya
Anda mengikuti beberapa saran yang diusulkan oleh Vincent Gasperz
dalam bukunya Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis, yaitu :
1. Jangan pernah memotong sesuatu yang dapat dibuka ikatannya.
2. Lihatlah masalah sebagai kesempatan untuk pertumbuhan dan
penguasaan diri.
3. Jadilah ahli dalam manajemen waktu.
4. Nilailah keberhasilanmu dengan menggunakan tolok ukur seberapa
banyak engkau menikmati kedamaian, kesehatan, dan kasih sayang.
5. Jangan tunda pelaksanaan gagasan (ide-ide) yang baik. Kemungkinan
ada orang lain yang baru saja memikirkannya juga. Sukses datang
kepada orang yang bertindak terlebih dahulu.
6. Berhati-hatilah terhadap orang yang
mengatakan kepadamu betapa ia itu
jujur.
7. Ingatlah bahwa pemenang melakukan
apa yang tidak mau dilakukan oleh
pecundang.
8. Carilah peluang, bukan rasa aman.
Kapal di pelabuhan memang aman,
tetapi pada waktunya bagian
bawahnya akan rusak berkarat.
9. Jalanilah hidupmu sedemikian rupa sehingga tulisan di batu nisanmu
dapat berbunyi: “Tidak Ada Penyesalan”.
10.Usahakan mencapai keunggulan, bukan kesempurnaan.
11.Beri orang kesempatan kedua, tetapi jangan kesempatan ketiga.
12.Belajarlah mengenali hal-hal yang tidak berkaitan, kemudian abaikan!
13.Jangan lupa, kebutuhan emosional terbesar seseorang adalah untuk
merasa dihargai.
14.Habiskan lebih sedikit waktu untuk membahas siapa yang benar, dan
lebih banyak waktu untuk membahas apa yang benar!
15.Pekerjakan orang yang lebih pandai darimu.
16.Jangan membakar jembatan, engkau akan heran betapa sering engkau
harus menyeberangi sungai yang sama.
17.Jagalah agar ekspektasi (harapan-harapan) tetap tinggi.
18.Jangan gunakan waktu dan/atau kata dengan ceroboh, keduanya tidak
dapat diperoleh kembali.
19.Jadilah orang yang berani dan tabah! Sewaktu mengingat kembali
kehidupan yang telah lewat, engkau akan lebih menyesali hal-hal yang
tidak dilakukan, daripada hal-hal yang telah dilakukan pada masa lalu.
20.Evaluasi prestasimu berdasarkan standarmu sendiri, bukan standar
orang lain.
21.Berusahalah untuk tetap hidup lebih berarti, dari pada hidup lebih
lama.
22.Jadilah orang yang tegas, walaupun itu berarti engkau kadang-kadang
keliru.
23.Tentukanlah sikapmu, jangan biarkan orang lain menentukannya
untukmu.
24.Lupakan Panitia! Gagasan baru yang mengubah dunia selalu datang
dari satu orang yang mau bekerja sama dengan orang lain, bukan
melalui upacara-upacara!
25.Berikanlah upah yang sama untuk pekerjaan yang sama, tanpa
memandang hal-hal yang lain.
26.Jangan biarkan hartamu memilikimu!
27.Jagalah reputasimu! Reputasi adalah modal yang paling berharga.
28.Perbaiki prestasimu melalui memperbaiki sikap dan kemampuanmu.
29.Kerjakan dengan benar pada kesempatan pertama.
30.Jangan pernah meremehkan kekuatan kata atau perbuatan yang baik.
31.Jangan takut untuk mengatakan: “Saya tidak tahu”, “Maafkan Saya”,
“Saya yang membuat kesalahan itu”, “Saya memerlukan bantuan
Anda”.
32.Pikiranmu hanya dapat menyimpan satu pikiran pada satu
kesempatan, oleh karena itu jadikanlah itu pikiran yang positif dan
konstruktif.
33.Jangan pernah mencabut/mematikan harapan seseorang, mungkin
hanya itulah yang dimilikinya!
34.Sesudah bekerja keras untuk mendapatkan apa yang engkau inginkan,
luangkanlah waktu untuk menikmatinya!

penyesalan tiada berguna

“Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba.
Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup.
Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

kekuatan manusia di depan sang maha pencipta

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir

Al-Baqarah : 286

Dengarkan Sesuatu Yang Membuat Besar

Kebisingan orang lain terhadap sesuatu hal yang tidak sesuai dengan dirinya lebih riuh bila dibandingkan kebisingannya menilai diri sendiri….

Terkadang pandangan mereka terhadap ketidaktahuan membuat mereka memperdengarkan nyanyian yang terdengar sumbang di telinga.
Sebagian lagi bahkan terdengar memekikan dan menyayat hati, namun mereka tidak salah dalam memberi pandangan.
Mereka hanya melihat segala sesuatu dari ruang lingkupnya, itulah yang membuat mereka seperti itu sobat….

Karena itu jangan khawatir dengan segala retorika yang mengekerdilkan sebuah niat dan mimpi yang besar.
Biarkan mereka berbicara dan kita menunjukan dengan cara kita sendiri.
Suatu saat ketika kau mencapai puncak, mereka akan tersenyum bangga padamu dan berkata kau benar dalam hal ini.

Tetap semangat sobat, dengarkanlah sesuatu yang membuatmu besar.
Bukan sekedar mengerdilkan, sebab pengkerdilan hanya membuatmu tetap di tempat seperti yang mereka mau.

Tetap semangat, mereguk mimpi yang kau capai


Salam Inspirasi